Hayo ada yang ingat ga dengan pemain bola asal Maluku yang
satu ini? Sosok pria yang lahir di Ambon, 7 Agustus 1975 ini terkenal karena
gaya mainnya yang tanpa kompromi. Bras bres rebut bola dan lawan-lawannya pasti
keder.
Sebagai seorang bek tengah yang punya postur tinggi besar
untuk ukuran orang Indonesia, Lessy tak butuh waktu lama untuk bisa mendapat
panggilan timnas dan memakai jersey timnas senior Indonesia. Piala Tiger 2004
adalah bukti sahih kecakapan pemain yang punya hubungan yang akrab dengan coach
Rahmad Darmawan ini.
Karir di PSS Sleman
Saat berkarir di PSS Sleman medio 2001-2002, publik masih
belum banyak yang tahu siapa sih Mauly Lessy ini. Umpan Jauh juga masih belum
ngeh siapa bek bongsor yang kalau adu sprint juga cukup jago ini.
Mauly Lessy pojok kiri atas |
Lawatan ke Alun-Alun Wates, Kabupaten Kulon Progo pada suatu
pertandingan persahabatan antara PSS Sleman melawan tim lokal Persikup Kulon
Progo pada periode 2001/2002 membuat orang-orang sadar akan potensi bek tengah
ini.
Umpan Jauh jadi saksi bagaimana susahnya melewati bek yang
punya tampang lumayan sangar ini. Penyerang-penyerang Persikup Kulon Progo mati
gaya mati kutu kalau sudah berhadapan dengan Lessy.
Prestasinya jelas terlihat dari naiknya PSS Sleman ke papan
atas Liga Indonesia 2001-2002. Coach Suharno berhasil memadukan Lessy dengan
Kahudi Wahyu dan legiun asing Anderson da Silva di lini belakang. Sayang memang
Lessy hanya bertahan sebentar di PSS Sleman.
Melanjutkan
Petualangan ke Persikota Tangerang
Disinilah awal perjumpaan Lessy dengan Coach RD. Berpartner
bersama Firmansyah membuat skillnya makin terasah. Pemain yang bernama lengkap
Muhammad Mauly Lessy ini makin jadi lirikan banyak pelatih di tanah air.
Lessy bermain untuk Bayi Ajaib dalam periode 2003-2004.
Coach Rahmad Darmawan jelas terpesona dengan kemampuan bek ini hingga ketika
Coach RD berganti kubu ke Persipura Jayapura, Lessy ikut diangkut.
Meraih Gelar Juara
Bersama Persipura Jayapura
Indahnya gelar juara Liga Indonesia bisa dirasakan juga oleh
Lessy. Musim kompetisi 2005 adalah masa indah dalam karirnya. Bersama Tim
Mutiara Hitam, Lessy punya tujuan yang sudah tercapai. Coach Rahmad Darmawan
adalah orang yang mengantarkan tim sensasional ini menjadi juara.
Pojok kanan bawah (jongkok) |
Masa kebersamaan dengan Persipura Jayapura harus berakhir
ketika Lessy memutuskan pindah ke Sriwijaya FC. Sepaket dengan Coach RD,
Christian Lenglolo, dan Christian Warobay, Lessy memutuskan gabung ke Laskar
Wong Kito medio 2007.
Momen Piala Tiger
2004
Coach Peter Withe memang sebenarnya punya mata yang bagus
dalam memilih komposisi yang pas untuk Timnas Indonesia. Mauly Lessy jadi
bagian sejarah bagaimana Timnas tampil trengginas di Piala Tiger 2004.
Melawan Vietnam di penyisihan grup, ia ikut memberi
kontribusi gol. Performanya yang tangguh, lugas, jago intersep membawa Timnas
terbang tinggi menjejak babak Final. Singapura yang juga pernah dihadapi di
penyisihan jadi penantang.
Rebutan bola dengan pemain Laos |
Sayang seribu sayang, Lessy mendapat award dari wasit. Tak
tanggung-tanggung, kartu merah langsung. Ini diakibatkan karena letupan emosi
bek tengah ini hingga menempeleng pemain Singapura. Alhasil Timnas tampil
pincang di lini belakang.
Jack Komboy dan Charis Yulianto kesulitan mengcover area
yang ditinggalkan Lessy. Ini diperparah dengan cederanya si pemain fenomenal
Boaz Sallosa. Ditekel Baihakki Kaizan, kaki Boaz patah dan tidak bisa
meneruskan perjuangannya di babak Final ini. Timnas pun nihil gelar juara kalah
telak dengan agregat skor 1-5.
Senja Karir
Yang membuat seorang Mauly Lessy pensiun adalah masalah
cedera pada lututnya. Musim kompetisi 2007/2008 dia menderita cedera yang
sering jadi momok pesepakbola ini.
Comments
Post a Comment