Water Break: Ga Sangka, Para Pemain Bola Ini Doyan Musik Cadas Juga Ternyata

Kalian sering lihat kan di TV sebelum pertandingan pas bus klub tiba di stadion dan para pemain turun dari bus sambil memakai headphone. Nah, yang bikin penasaran tuh para pemain bola itu lagi mendengarkan apa sih?

Kebanyakan sih ya pemain bola senang mendengarkan musik apalagi yang bergenre rap, hip hop, R&B, pop. Tapi pasti pada ga nyangka kan kalau ada pemain yang punya selera musik lain dari yang lain.

Beberapa pemain bola mengaku suka dengan genre musik cadas baik itu rock atau metal. Penasaran siapa saja ya? Yuk kita check it out.

Carles Puyol

Mantan pilar lini belakang FC Barcelona ini jadi kandidat yang pertama. Beliau ini pernah tercyduk lagi mendengarkan musik-musik cadas pas melakukan warming up. Tahu kira-kira selera band cadasnya Puyol apa?

Puyol Selebrasi

Ga tanggung-tanggung, ada band Napalm Death yang bergenre grindcore. Kalau lagi latihan dia sering mendengarkan lagu-lagunya band ini dikombinasikan dengan band Canibal Corpse.

Pantas saja ya kok rambutnya dipanjangin gitu. Ternyata, oh ternyata biar bisa buat enak headbangnya ya.

David de Gea

Sosok kiper yang sering jadi dewa penyelamat Manchester United ini termasuk seorang pemain yang dijauhi rekan seklubnya. Lha, gimana ceritanya? 

Selidik punya selidik, De Gea ini suka menyetel lagu-lagu band musik cadas favoritnya pas lagi di ruang ganti. Kontan saja, rekannya yang kurang suka genre ini langsung mlipir ngacir.

De Gea dan Slipknot

Tahu kira-kira seleranya kiper Spanyol ini macam band apa saja? Berat cuy. Macam Metallica dan Slipknot. Pokoknya yang cadas-cadas gitu deh.

Tomas Rosicky

Pemain yang belum lama ini memutuskan pensiun ternyata salah satu headbanger juga. Menilik koleksi playlistnya pasti kamu bakalan geleng-geleng kepala takjub.

Salam Metal \m/

Ada band In Flames dengan lagu mereka berjudul “With Eyes Wide Open”, lalu Metallica dengan lagunya “Orion” dan masih banyak lagi koleksinya Rosicky.

Olof Mellberg

Eks pemain timnas Swedia ini bisa jadi punya cerita asik soal dirinya dengan band cadas yang juga berasal dari Swedia, In Flames. Gimana ceritanya?

Mantan pemain Aston Villa ini pernah dapat kontak dari In Flames. Katanya band ini ingin menyambangi tempat latihannya Mellberg dkk. 

Mellberg punggawa Aston Villa

Karuan saja, Mellberg sudah bahagia dapat kabar macam ini. Eks punggawa lini pertahanan timnas Swedia ini, mengaku kalau dirinya sudah tidak asing dengan musik-musik bising. Mulai dari kecil, Mellberg malah udah tumbuh dengan mendengarkan musik cadas.

Sergio Ramos

Berdua bersama sang istri, Pilar Rubio, mereka cukup dikenal sebagai metalhead. Bahkan saking getolnya dengan metal, Pilar Rubio ini kasih nama buat butiknya dengan brand yang bernama Metalhead Clothing. 

Fans Guns N Roses garis keras

Sergio Ramos menyebut kalau dirinya suka mendengarkan musik keras terutama dari band Guns N Roses. Ia sempat-sempatnya nyamperin si vokalis Guns N Roses yang sangat kesohor itu, Axl Rose, ketika berada di venue konser AC/DC di Sevilla.

Honorable Mention:

Slaven Bilic

Coach Slaven Bilic yang pernah menukangi West Ham United tercatat sebagai metalhead garis keras. Mantan pemain timnas Kroasia medio 90an ini sangat menggandrungi musik metal. Band favoritnya apa saja hayo? Iron Maiden, Metallica, Slayer, plus band rock AC/DC.

Coach Slaven Bilic dengan Flying V Gitarnya

Tak hanya sampai disitu saja, Coach Slaven Bilic ini bahkan punya band dengan aliran metal progresif bernama Rawbau. Eks pemain belakang West Ham United ini ambil posisi sebagai gitaris rhythm di band tersebut. Wah, Coach Bilic ternyata multi talented ya.

German Burgos

Last but not least, ada nama mantan kiper timnas Argentina di daftar ini. German Burgos ini malah sudah merilis beberapa album bersama band rock yang ia bentuk. Tahu nama bandnya? Bandnya bernama The Garb yang sengaja ia ambil dari akronim nama lengkapnya, German Adrian Ramos Burgos.

Nyanyi dulu cuy

Kini Burgos sudah jarang aktif di dunia musik setelah ia sibuk menjadi asisten pelatih Atletico Madrid. Setelah diajak menjadi asisten Diego Simeone di Atletico Madrid mulai tahun 2010, proyek band rocknya ini terpaksa tidak bisa dilanjutkan lagi.